Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari surat pribadi dari rasul Paulus kepada Filemon. Paulus mengajari kita melalui surat ini kekuatan Injil untuk mengubah kehidupan setiap orang dan hubungan baru kita di dalam Yesus.
Poin-poin utama:
- Kita harus mengampuni saudara-saudara seiman.
- Kita harus melakukan hal yang benar.
- Kita harus selalu berterima kasih kepada Tuhan.
Panduan Pelajaran
Jelaskan kepada anak Anda bahwa budak adalah orang yang harus bekerja untuk orang lain. Bergantung pada usia anak, Anda dapat memilih untuk lebih mendalami subjek tersebut. Tanyakan kepada anak apakah mereka ingin selalu melakukan pekerjaan ketika orang lain menyuruhnya. Jelaskan bahwa seorang budak bernama Onesimus memutuskan untuk melarikan diri dan tidak lagi melakukan pekerjaan yang seharusnya dia lakukan. Dia juga mencuri sesuatu dari Filemon.
Jelaskan bahwa mencuri itu salah.
Sekarang, bicarakan tentang bagaimana kita dapat diampuni oleh Allah ketika kita bertobat. Pertobatan berarti berpaling dari apa yang kita lakukan dan melakukan sebaliknya. Tidaklah cukup untuk mengatakan maaf dan tidak bersungguh-sungguh. Tuang segelas air es. Mintalah anak Anda merasakan suhunya. Tanyakan kepada anak apakah nyaman menaruh tangannya di dalam air untuk waktu yang lama. Ketika mereka mengatakan tidak, beri tahu mereka bahwa Anda menyesal karena mereka kedinginan. Tanyakan apakah ketika Anda menyesal, hal itu akan mengubah suhu airnya. Saat mereka mengatakan tidak, kosongkan airnya dan ganti dengan air hangat. Tanyakan apakah mengganti air membuat mereka merasa lebih nyaman untuk meletakkan tangan mereka. Bicarakan tentang bagaimana tidak cukup meminta maaf tanpa melakukan sesuatu tanpa adanya perubahan. Kita harus meminta maaf dan kemudian menunjukkan bahwa kita menyesal.
Onesimus melakukan hal yang buruk, tetapi dia kemudian bertemu dengan Paulus dan menjadi orang percaya. Paulus mengirimnya pulang ke Filemon agar dia dapat melakukan hal yang benar. Paulus memberi tahu Filemon untuk menanggungkan semua kerugian yang dilakukan oleh Onesimus kepadanya.
Bicara tentang bagaimana di toko, kita bisa membeli barang. Anda dapat memilih untuk membawa anak Anda ke toko atau membuat “toko” di rumah Anda sendiri. Jelaskan bahwa setiap barang dapat ditebus dengan uang (untuk “toko” rumah Anda dapat memilih untuk menggunakan beberapa mata uang lain seperti pekerjaan). Jelaskan bahwa jika seseorang tidak memiliki uang untuk menebus pembeliannya maka mereka tidak dapat membeli barang tersebut. Bicara tentang bagaimana kita tidak bisa membeli kebebasan kita dari dosa, tetapi bahwa Yesus membayar hutang orang percaya, sama seperti Paulus bersedia membayar hutang Onesimus.
Jelaskan bahwa mereka yang telah menerima pengampunan dari Tuhan akan mengampuni orang lain. Anda dapat berbicara tentang perumpamaan tentang dua orang yang berhutang, atau Anda dapat memerankannya. Bayangkan dengan anak Anda bahwa saudara atau teman mereka berutang lima puluh rupiah kepada mereka, dan mereka berutang seratus ribu rupiah kepada Anda. Bicaralah tentang bagaimana kita harus mengampuni orang lain yang berutang kecil karena Yesus mengampuni kita yang berutang besar.
Paulus juga berterima kasih kepada Filemon dan Onesimus. Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan. Kita juga harus bersyukur kepada Tuhan atas saudara dan saudari seiman yang telah Dia berikan kepada kita.